Pada bulan Agustus 1991, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mengangkat KH. Arief Heri Setyawan sebagai Da’i Pembangunan untuk Kecamatan Barong Tongkok di Kabupaten Kutai (sekarang Kabupaten Kutai Barat), yang terletak di pedalaman Ulu Mahakam. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan No. 30 / MUI-KT / VII / 1991 / 1412 H, yang dikeluarkan pada tanggal 6 Muharram 1412 H atau 18 Juli 1991. Saat itu, tugasnya dimulai dari asrama lama Angkatan Darat, yang telah mengalami kerusakan parah, dengan dinding yang hancur dan atap yang bocor.
Meskipun menghadapi kondisi yang sulit, semangat untuk melaksanakan tugas dakwah tetap membara. KH. Arief melakukan kunjungan ke kampung-kampung setiap hari,
من الباب إلى الباب، لإيصال رسالة الدعوة الإسلامية. يعود بعد ظهر كل يوم إلى السكن مصطحباً معه الأطفال الذين يرغبون في التعلم ومعرفة المزيد عن الدين الإسلامي. استمر هذا لمدة عام تقريبًا.
بشكل غير متوقع، وسط انشغال الطلاب في التدريس، أصدر المسؤول العسكري، دانراميل بارونج تونجكوك، إنذارًا نهائيًا لـ KH. انتقل عارف والطلاب من السكن. خ. قبل عريف هيري سيتياوان الإنذار بهدف تجنب المواجهة المفتوحة والمشاكل الأكبر. جذبت هذه الحادثة اهتمام وسائل الإعلام المحلية، مثل صحيفة ميرانتي وسوارا كالتيم، كما سلطت الضوء عليها صحيفة ساماريندا كوريم.
من الباب إلى الباب، لإيصال رسالة الدعوة الإسلامية. يعود بعد ظهر كل يوم إلى السكن مصطحباً معه الأطفال الذين يرغبون في التعلم ومعرفة المزيد عن الدين الإسلامي. استمر هذا لمدة عام تقريبًا.
Tidak terduga, di tengah kesibukan pengajaran santri, seorang pejabat militer, Danramil Kecamatan Barong Tongkok, mengeluarkan ultimatum agar KH. Arief dan santri pindah dari asrama tersebut. KH. Arief Heri Setyawan menerima ultimatum tersebut dengan maksud untuk menghindari konfrontasi terbuka dan permasalahan yang lebih besar. Peristiwa ini menarik perhatian media lokal, seperti Koran Meranti dan Suara Kaltim, serta menjadi sorotan Korem Samarinda.
Namun, berkat dukungan dan bantuan beberapa masyarakat kampung yang mendukung usaha Ustaz Arief, mereka menawarkan tanah waqaf yang berbeda dalam hal lokasi dan luasnya. Dengan berkat dan rahmat Allah SWT, Pondok Pesantren Assalam akhirnya berdiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas non-Muslim. Awalnya, pondok pesantren ini terletak 5 km dari jalan raya di Kampung Barong Tongkok, dan tanahnya merupakan bagian dari alokasi trans Arya Kemuning pada tahun 1965. Sebagian tanah ini telah ditinggalkan oleh penduduknya, belum pernah digarap sebelumnya, dan masih dalam kondisi rawa-rawa.
Dengan semangat gotong royong, mereka membersihkan hutan dan lahan secara manual. Dalam waktu satu minggu, mereka berhasil membangun bangunan sederhana dengan atap daun nipah (meskipun rentan terhadap angin, kotoran, dan air hujan),
menggunakan papan sisa yang tidak terpakai oleh penjual kayu sebagai bahan bangunan. Pondok pesantren pertama ini memiliki ukuran 8 x 8 meter dan berfungsi sebagai asrama bagi empat santri dan dua guru. Keadaan awal seperti ini berlangsung selama sekitar 1,5 tahun.
Seiring berjalannya waktu, sesuai dengan hukum alam yang selalu menuntut perubahan, kondisi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) Pondok Pesantren Assalam terus berkembang hingga mencapai tahap seperti yang kita lihat saat ini.
Alhamdulillah semuanya ini tidak lain adalah suatu kenikmatan yang tida terkira yang dilimpahkan oleh-Nya sebagai bukti kebenaran akan janji-Nya, bahwa Alloh SWT akan menolong kepada hamba-Nya yang betul-bertul mau menolong agama-Nya.
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (penggalan QS. Al-Hajj : 40)
حساب التبرع ومركز الاتصال
نيابة عن مؤسسة مدرسة السلام الإسلامية الداخلية
نيابة عن مؤسسة مدرسة السلام الإسلامية الداخلية
باسم عارف هيري سيتياوان (مؤسس المدرسة الداخلية الإسلامية)
نيابة عن مؤسسة مدرسة السلام الإسلامية الداخلية
نيابة عن مؤسسة مدرسة السلام الإسلامية الداخلية
باسم عارف هيري سيتياوان (مؤسس المدرسة الداخلية الإسلامية)
+6281520952281 +6281346315991
+6281346315768 +6281212231844
*عنوان مدرسة السلام آريا كيمونينج الإسلامية الداخلية
Copyright © 2023 All right reserved. Design by @muhsamaan_
Perlu Bantuan?