REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI BARAT — Luar biasa! Itu mungkin kalimat yang pantas disematkan buat Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning, Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Ponpes asuhan KH Arief Heri Setyawan (49 tahun) ini mengkhitan sekitar 520 orang mualaf. Sebanyak 50 orang di antaranya non-Muslim.
“Khitanan massal Mubarok ini menjadi bagian dari dakwah Assalam di pedalaman Kalimantan. Dengan adanya peserta sunat non-Muslim itu artinya rahmatan lil ‘alamin,” ujar Kiai Arief, Sabtu (9/5).
Para peserta khitanan massal berasal dari sejumlah wilayah di Kutai Barat, seperti Barong Tongkok, Melak, Loa Naja, dan beberapa titik lainnya. Usia peserta khitan pun variatif. Mulai dari 4 tahun hingga 58 tahun.
Keinginan untuk sehat juga diungkapkan oleh Aris (47 tahun) dari desa Rejo Basuki. Informasi tentang manfaat sunat untuk kesehatan membuatnya yakin untuk menjadi peserta khitanan massal Assalam.
“Biar sehat ke badan,” katanya.
Warga non-Muslim dari Kampung Jerang Dayak, Junani (41 tahun) pun mengamini perkataan Aris. Meskipun tak ada kewajiban baginya, ia bersedia disunat karena ingin terhindar dari segala resiko penyakit.
Kiai Arief pun menambahkan bahwa sebagian besar peserta berasal dari suku Dayak Benuaq. Sehingga, acara khitanan ini sekaligus menjadi syiar dakwah bagi lingkungan sekitar pondok pesantren.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Barat Aliman mengakui, fungsi sunat menghindarkan dari inflamasi (peradangan) hingga potensi kanker. Maka, ia pun mengingatkan, sunat juga bermanfaat bagi non-Muslim.
Donatur Ponpes Assalam dari pengurus Yayasan Umat Islam LNG Badak (Yaumil) Bontang, Kaltim Muslim Arhad sempat membari bantuan Rp 80 juta yang dikumpulkan dari empat masjid binaannya.
“Semoga bantuan untuk khitanan ini sekaligus menjadi dakwah bil haq demi menjaga kebersihan,” harap Muslim.
Untuk khitanan massal ini setiap peserta mendapat bingkisan dan konsumsi.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/15/05/09/no2h8y-ponpes-assalam-arya-kemuning-khitan-ratusan-mualaf