Search

Bangun asrama untuk masa depan mereka

Dua puluh lima tahun berdirinya Ponpes Assalam telah mengIslamkan ratusan lebih muallaf dari berbagai suku di pedalaman Kalimantan. Sejak awal berkiprah di dunia dakwah, KH Arief Heri Setyawan pada awal tahun 91 menerobos hutan menyebrangi sungai Mahakam demi tegaknya syiar Islam di pedalaman telah menuai banyak kecaman, gangguan dan penolakan. Namun beliau tetap tegar dan gigih berjuang. Hingga saat ini Pesantren Assalam sekarang menjadi sebuah lembaga Pendidikan, Ekonomi, Dakwah dan Sosial yang aktif menyapa seluruh jamaah muslim di pedalaman Kalimantan. Menebar para Ustadz ke Kampung-kampung memberikan kontribusi nyata kepada ummat. Itu semua tidak lepas dari rahmat Allah SWT dan dukungan para muhsinin yang ikhlas membantu dakwah Assalam.
Dalam perjalanan dakwah ini, Assalam telah memiliki beberapa lembaga pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, MI, MTs dan MA. Khusus untuk MI, MTs dan MA dipadukan dengan kurikulum kepesantrenan dan Negeri semuanya gratis. Semua santri diwajibkan untuk mukim didalam Pesantren. Dengan konsep pendidikan geratis ini, banyak membantu para muallaf yang secara ekonomi masih rendah dan mengcover maraknya penawaran dan iming-iming pendidikan gratis juga dari para Misionaris.
Pada akhir tahun 2015 yang lalu Asrama putra telah dibangun dan sudah bisa difungsikan sebagai asrama, ruang belajar dan berlatih para santri.  Setelah 25 tahun yang lalu masih menggunakan asrama lama, yang terbuat dari kayu sebetan dan masih banyak tembelan dimana-mana. Pembangunan yang dikawal langsung oleh para muhsinin, donatur, alumni dan wali santri ini membawa dampak yang sangat baik untuk anak-anak. Selain mereka merasa nyaman, tidak hawatir ada ular masuk kamar, tidak kedinginan dan basah bila hujan, tidak kepanasan bila musim kemarau. Mereka juga bisa merasa lebih nyaman memanfaatkan ruang asrama untuk berlatih, dan belajar. Sedangkan santri putri hingga saat ini masih dengan asrama lama yang masih belum pernah direhap, dan kondisi sudah kurang layak huni. Kondisi bangunan masih sangat tradisional terbuat dari papan dan kayu meranti dan atap seng yang sudah berkarat.
Mengawali tahun 1438H ini, Pesantren Assalam berencana ingin membangun kembali asrama baru untuk santri putri. Namun masih belum dimulai karena harus menunggu terkumpulnya dana, sedangkan dari beberapa unit usaha Pondok masih sekedar membantu biaya operasional Pesantren sehingga secara bertahap Pondok mengumpulkan dana untuk membangun asrama santri putri yang rencanyanya untuk membangun pondasi awal membutuhkan dana sebesar Rp 325.000.000. dan saat ini masih terkumpul dana sebesar Rp 25.000.000. Harapan ini, mudah-mudahan bisa terlaksana dipenghujung tahun 2016 dan tentunya para santri akan merasa sangat gembira dan senang dengan dibangunnya asrama baru ini nanti.

asrama-pi asrama-pi-4

Search