Batik merupakan ciri khas budaya Indonesia. Ciri yang melambangkan keanekaragaman dan kesenian dari setiap masing-masing daerah ini menghasilkan banyak ragam budaya.
Di Pesantren Assalam setiap hari Rabu dan Kamis, para guru dan santri mengenakan seragam batik untuk kegiatan sekolah formal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya yang ada ditanah air dan menunjukkan bahwa Pesantren adalah bagian dari Negeri ini.
Sejarah Hari Batik Nasional bermula saat batik diakui pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. Pada sidang tersebut batik resmi terdaftar sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia di UNESCO. Sebelumnya selain batik, UNESCO juga sudah mengakui keris dan wayang sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia
Pengakuan UNESCO ini yang kemudian mendasari pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Karena pada 2 Oktober itulah menurut M. Nuh yang saat itu menjabat sebagai Menteri Ad-Interim Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) batik diakui secara internasional dalam sebuah sidang terbuka. (baca selengkapnya di detik.com)